Skip to content

BAB 3 Prinsip Dasar Pengembangan

Dalam pengembangan sistem informasi di lingkungan UGM harus mencangkup beberapa aspek yang memastikan sistem dapat berfungsi dengan baik, efektif, dan mudah dipelihara. Berikut beberapa prinsip dasar yang harus diikuti.

3.1 Keterlibatan Pengguna (User Involvement)

Dalam pengembangan sistem informasi di UGM pengguna akhir harus dilibatkan sejak awal dalam pengembangan. Hal tersebut untuk memastikan sistem memenuhi kebutuhan pengguna dan relevan dengan cara kerja sehari-hari. Keterlibatan pengguna dapat berupa konsultasi, survei atau masukan selama proses pengembangan. Pengguna juga dapat dilibatkan untuk melakukan internal testing terbatas.

3.2 Kebutuhan yang jelas (Clear Requirements)

Kebutuhan sistem harus ditentukan secara spesifik dan jelas sejak awal sebelum pengembangan meliputi fungsi utama, keamanan, performa, serta tampilan dan pengalaman pengguna. Kebutuhan yang jelas membantu mencegah perubahan besar di tengah proses pengembangan. Untuk itu semua pengembangan sistem informasi di lingkungan UGM wajib mengikuti UGM Lean. Terdapat aturan dan langkah-langkah yang wajib diikuti pada UGM Lean sebelum melakukan pengembangan sistem informasi di lingkungan UGM.

3.3 Keamanan (Security)

Keamanan sangat penting untuk melindungi data pengguna dan sistem dari ancaman kejahatan siber. Sistem informasi yang akan dikembangkan di lingkungan UGM harus menggunakan metode perlindungan data seperti enkripsi, autentikasi, otorisasi, serta pemantauan ancaman untuk mencegah akses tidak sah dan serangan siber.

3.4 Kinerja (Performance)

Sistem informasi yang akan di kembangkan di lingkungan UGM harus dirancang agar cepat, responsif, dan tetap stabil, meskipun jumlah pengguna atau data bertambah. Pengujian kinerja seperti load testing dan stress testing wajib dilakukan sebelum sistem diluncurkan. Penting untuk memastikan sistem tidak mudah melambat atau gagal ketika data dan pengguna bertambah banyak.

3.5 Keandalan (Reliability)

Sistem informasi yang akan di kembangkan di lingkungan UGM harus dapat diandalkan dan tetap berfungsi meskipun sedang terjadi masalah. Hal ini bisa dicapai jika melakukan backup, disaster recovery, dan mekanisme failover. Selama pengembangan wajib memastikan keandalan sistem supaya tetap tersedia saat dibutuhkan.

3.6 Optimisasi Biaya (Cost Optimization)

Dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi di lingkungan UGM harus memperhatikan biaya. Penggunaan sumber daya seperti server, bandwidth, dan penyimpanan harus dioptimalkan agar tidak boros. Mengelola biaya memungkinkan sistem tetap berjalan tanpa menguras anggaran unit kerja secara berlebihan.

3.7 Keberlanjutan (Sustainability)

Sistem informasi yang akan dikembangkan di lingkungan UGM harus dirancang agar efisien dalam penggunaan sumber daya, hemat biaya, mudah diadaptasi, dan dapat berkembang mengikuti teknologi baru tanpa perlu dibangun ulang. Ini memungkinkan sistem tetap relevan dalam jangka panjang, mendukung pengembangan yang cepat, responsif, dan mengurangi risiko downtime akibat beban berlebih. Dengan pendekatan ini, sistem informasi akan tetap dapat melayani dalam jangka panjang.

3.8 Keunggulan Operasional (Operational Excellence)

Proses operasional harus terstruktur dan efisien supaya sistem informasi yang dikembangkan mudah dikelola. Sistem informasi harus mendukung otomatisasi tugas rutin yang tidak perlu dijalankan manual, pemantauan performa secara real-time, dan pengelolaan log yang baik. Dengan keunggulan operasional, sistem informasi yang dikembangkan di lingkungan UGM menjadi lebih mudah diperbaruhi, diperbaiki, dipantau dan memudahkan pengguna.

3.9 Modularitas (Modularity)

Sistem informasi yang dikembangkan di lingkungan UGM sebaiknya dirancang dalam modul-modul yang dapat berdiri sendiri tetapi saling terintegrasi. Modularitas memudahkan pemeliharaan, pembaruan, dan pengembangan lebih lanjut karena setipa bagian dapat diubah tanpa mengganggu bagian lainnya.

3.10 Dokumentasi (Documentation)

Dokumentasi sangat penting pada pengembangan sistem informasi di lingkungan UGM. Dokumentasi membantu pengguna dan pengembang lain memahami cara kerja dan pemeliharaan sistem. Dokumentasi pengguna berupa panduan tahapan yang diperuntukkan bagi pengguna, termasuk didalamnya mencakup cara mengoperasikan dan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan sistem secara efektif. Sementara itu, dokumentasi kode dapat menjelaskan struktur dan logika kode untuk memudahkan pengembang lain dalam membaca, memperbaiki, atau menambahkan fitur baru tanpa mengubah sistem secara berlebihan. Dokumentasi yang baik wajib disusun, hal tersebut bisa digunakan untuk membantu dan memastikan sistem informasi yang dikembangkan di lingkungan UGM lebih mudah dioperasikan, diperbaruhi, dan diperbaiki dalam jangka panjang.

3.11 Pengujian (Testing)

Dalam pengembangan sistem informasi di lingkungan UGM, sistem harus diuji secara menyeluruh untuk memastikan fungsi berjalan sesuai spesifikasi dan tidak ditemukan bug atau error yang mengganggu pengalaman pengguna. Pengujian mencakup uji fungsi, uji keamanan, dan uji ketahanan. Pengujian tersebut digunakan untuk memastikan sistem siap digunakan.

3.12 Iterasi dan Adaptasi (Iteration and Adaptation)

Pengembangan sistem informasi di lingkungan UGM perlu bersifat adaptif dan iteratif. Terutama untuk menanggapi kebutuhan yang berubah sangat cepat di lingkungan UGM. Pendekatan ini memungkinkan tim pengembang memperbaruhi atau menambahkan fitur secara berkala, sesuai kebutuhan pengguna dan perubahan teknologi.